Jumat, 28 Desember 2018

Profil Pegunungan Arfak

NAIK GUNUNG - Pegunungan Arfak adalah deretan pegunungan yang yang ada di Papua Barat, tepatnya terletak di sisi timur laut dari Semenanjung Kepala Burung. Gunung ini juga merupakan bagian dari Cagar Alam Pegunungan Arfak, yang memiliki luas 680 kilometer persegi dan merupakan kawasan lindung yang melindungi bagian hutan hujan dengan ekoregion Vogelkop Montane. Gunung Arfak yang terdapat di pegunungan ini juga merupakan titik tertinggi di wilayah metropolitan Manokwari.Pegunungan ini juga menjadi tempat terfaforit para pendaki untuk mendaki di Papua Barat dengan ketinggian 2955 mdpl dan puncak bernama Gunung Arfak, pegunungan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pendaki untuk menikmati keindahan alamnya. 

Kabupaten Pegunungan Arfak berada di dataran tinggi sehingga punya suhu yang dingin. Dataran tertinggi di Pegunungan Arfak yaitu sekitar 2.900 meter di atas permukaan laut. Di Distrik Anggi misalnya, bila pagi hari bisa mencapai lima derajat celcius. Terkadang kabut juga turun di area Pegunungan Arfak. 

Pegunungan Arfak punya dua danau yaitu Danau Anggi Giji dan Danau Anggi Gida. Dua danau tersebut merupakan obyek wisata di Pegunungan Arfak. Danau Anggi Giji terletak di Distrik Anggi dan biasa dikenal dengan sebutan danau laki-laki. Sementara, Danau Anggi Gida terletak di Distrik Anggi Gida dan biasa disebut danau perempuan. Letak dua danau tersebut bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh perbukitan. Dua danau tersebut punya panorama yang indah. Danau tersebut menjadi lebih menarik karena kisah legenda yang melatari yaitu ada sepasang kekasih yang berbeda suku namun hidup berdampingan di Pegunungan Arfak. Suku si pemudi tinggal di daerah yang jauh lebih tinggi daripada suku si pemuda. Si pemudi dan si pemuda menjalin kisah cinta dalam waktu yang cukup lama. Sehingga rasa cinta dan sayang semakin hari semakin kuat. Namun kisah cinta mereka berdua ditentang oleh orang-orang di suku mereka masing-masing. Terlalu banyak aturan adat yang harus dilanggar jika kisah cinta mereka berujung di pelaminan. Hal inilah yang membuat mereka dipaksa untuk memutuskan hubungan cinta yang telah lama mereka rajut. Mereka akhirnya berpisah dan kembali tinggal di suku masing-masing. Karena putus cinta dan tak diperbolehkan bertemu lagi, mereka menangis tak henti-henti hinga air mata mereka menjadi danau. 

Danau yang terbentuk dari genangan air mata si gadis diberi nama danau perempuan (Anggi Gida) dan danau yang terbentuk dari genangan air mata si pria diberi nama danau laki-laki (Anggi Giji). Hingga saat ini masyarakat setempat masih percaya bahwa sepasang kekasih itu masih hidup di dalam masing-masing danau tersebut. Di Pegaf, banyak terdapat suku-suku kecil, namun semua suku kecil tersebut saat ini telah menjadi satu suku besar yaitu suku Pegunungan Arfak. 

Ada juga obyek wisata Pasir Putih di Danau Anggi Gida. Pegunungan Arfak juga punya potensi wisata parayalang dengan pemadangan yang menakjubkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar